Kehilangan Barang



Pixabay.com

Pagi ini memang sengaja kusediakan waktu untuk mengeja kata,
Merangkai kata dan para serdadunya.
Tentu bersama barang kesukaan.
Buku dan kopi penyemangat raga.

Selembar dua lembar mulai ku baca.
Hanyut ke dalam kisahnya.
Tiba-tiba...
Tersentak aku membaca sepenggal  kisahnya.
Ada dua orang teman yang saling peduli
Namun tak kenal apa itu basa – basi.
Tak ada munafik dalam ucapan apalagi dalam hati.

Jika boleh kuungkapkan
kira- kira seperti ini...

Siapalah kita merasa kehilangan.
Sedih bahkan sangat dalam.
Padahal memilikipun tidak.
Sekali lagi memilikipun tidak!

Coba bayangkan kawan...
Mereka yang benar- benar memiliki.
Kemudian hilang dan pergi.
Wajarkah jika sedih bahkan sangat dalam?

Tentu wajar dan siapapun pasti mengaminkan.

Namun ada yang merasa kehilangan.
Padahal tidak pernah saling memiliki.
Lucu bukan?
Kau heran?

Sadarlah  kawan!
Sehatkah rasa itu?
Cobalah untuk direnungkan.
Sekali lagi...
Dan lagi....

Semoga kau akhirnya tersadar.
Tak perlulah merasa gusar.
apalagi menangis pilu.
Sampai sedih berminggu- minggu.
Bahkan sampai tergugu.

Coba tanyakan pada dirimu kawan
Buat apa ?
Ku yakin kau cukup sadar.
Bahkan sangat sadar dan masih cukup waras.

Nyatanya kau memang tak punya keberanian
Untuk menyapa apalagi menyatakan, CINTA!
Itulah faktanya!
Tak bisa kau mengingkari apalagi untuk sembunyi!

Hapuslah rasa pedihmu.
Tarik kedua ujung bibirmu.
Berikan senyum termanismu.

Cobalah
Kau bisa...
Sangat bisa....


#odopbatch7
#onedayonepost

Komentar

  1. :) bisa... sangat bisa... tersenyum lalu menyapa... :D
    baguus kak... hal yang sering kita jumpai bisa menjadi tulisan bagus kyak gini yaa

    BalasHapus
  2. Hehe makasih sudah mampir. Bisa kau bisaaa😍

    BalasHapus
  3. 😍😍😍😍😍

    BalasHapus
  4. Baca ini semakin semangattttt πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ˜πŸ€—πŸ€—πŸ€—πŸ€—

    BalasHapus
  5. Blog nya bagus banget, jadi iri🀭

    BalasHapus
  6. Bisa... Ayo sapa Cinta!!! 😁

    BalasHapus
  7. Makasih semuanya. Alhamdulillah kalo suka. Tetep semangat yakkk. πŸ˜…

    BalasHapus
  8. Bagaimana mungkin kita merasa kehilangan, bahkan diri sendiri pun nyatanya bukan milik kita, tapi milik-Nya. (mana emot sedih)

    BalasHapus
  9. Ada huruf besar yang tidak pada tempatnya tuh. Edit aja :)

    BalasHapus
  10. Haha makasih. Mata ini suka sipit klo koreksi tulisan sendiri. :v
    Btw makasih πŸ“

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membentuk Generasi Antikorupsi Dengan Metode Mendongeng

Urgensi Penerapan Moderasi Beragama dalam Dunia Nyata dan Dunia Maya

Review Jujur Penggunaan Cetaphil Gentle Skin Cleanser